Jumat, 20 November 2009

Komisi Pembinaan Periode 2008/2009

Tim Kordinator
Ade Irma Sembiring, S.Hut (HUT' 04)
Anggota
Ulima Sihombing (SEP' 05)
Friska Panggabean (TEP' 05)
Prodipa Nainggolan (IPT' 06)
Alfian Ganda Simanjuntak (TEP' 06)
Magang
Dian Situngkir (THP' 06
kristi (SEP' 08)

Kamis, 05 November 2009

Selft Management

SELFT MANAGEMENT
Self Management
Di sampaikan oleh: Prasasti Perangin-angin (pada Pengisian UKM KMK USU UP FP)

1.Pendahuluan
Waktu adalah ciptaan dan pemberian Tuhan di dalam hidup kita. Pemberian ini untuk digunakan dengan bertanggungjawab dengan tindakan yang bernilai. Manajemen waktu dan pikiran dapat mendorong kita untuk berdisiplin, dewasa dan memiliki kehidupan yang efektif. Semua orang memiliki waktu 24 jam tetapi ada yang melakukan 1000 produktifitas, ada yang 100 , ada yang 10 dan ada juga yang tidak ada produktifitas sama sekali. Karena itulah, dalam rangka kita mempertanggujawabkan apa yang Tuhan berikan dibutuhkan sebuah manajemen. Manajemen adalah suatu seni untuk mencapai tujuan tertentu, suatu seni bertindak demi mencapai tujuan yang di dalamnya ada perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian.

2.Prinsip Alkitabiah
Wakut adalah pemberian Tuhan di dalam hidup. Sehingga setiap penggunaan waktu itu digunakan hanya untuk Tuhan. (Kejadian 1:3-2:3; Imamat 23; Masmur 74:16) Kita memiliki waktu yang sangat terbatas (Masmur 90:10) Mengutamakan kuwalitas daripada kuantitas. Mengutamakan nilai. Terjadi kesimbangan di dalam setiap aspek hidup (John 9:4, Mark 1:35-38) Kita seharusnya menyadari bahwa menerima pemberian Tuhan berarti melakukan sesuatu juga Tuhan.

3.Dasar membangun self management
1.Tujuan. Sebagai mahasiswa dan sebagai murid Kristus berada pada pergumulan study dan pelayanan. Tujuan kita adalah terjadinya kesimbangan study dan pelayanan. Ini memang sebuah dilema, satu sisi kita dituntut untuk menjadi mahasiswa yang berintelektual karena itu juga merupakan sebuah bukti ketaatan kepada Allah. Tetapi di sisi lain juga kita diperhadapkan dengan sebuah tuntuan pelayanan yang sangat menyita waktu (sebagai koordinasi, ikut pertemuan, kepanitiaan, waktu ibadah dll). Di tengah kondisi itu, ada dua pemikiran. Yang satu berkata bahwa study adalah mutlak harus menjadi prioritas dan kegiatan pelayanan bukanlah sebuah tanggungjawab yang mestinya kita emban pada saat mahasiswa. Yang satu lagi berkata bahwa saat mahasiswa kita harus mengunakan waktu itu untuk melayani, bahkan ada kecenderungan membenarkan pekerjaan study terhambat karena mengerjakan pelayanan atau bayar harga demi pelayanan. Saya melihat kedua pemikiran ini keliru memahami permasalahan ini. Karena kita dituntut untuk bisa mengerjakan keduanya dengan maksimal sesuai dengan kapasitas kita tanpa mengutamakan yang satu dan mengabaikan yang lain.
2.Komitmen. Yang akan mendorong langkah kita untuk manajemen waktu dan pikiran kita dengan baik.
3.Disiplin.
4.Konsisten.

4.Membangun self manajemen dengan menyusun daftar kegiatan harian dan mingguan.
Tujuannya:
Meminimalisir kebingungan karena adanya pengkategorian prioritas kegiatan serta memberikan gambaran di dalam pencapaian tujuan Menjaga acara-acara sepele yang senantiasa bisa sangat menyita perhatian. Meningkatkan kemampuan anda dalam mengingat karena ketika anda sudah menuliskan segala sesuatu, pikiran anda pun akan aktif bekerja, Menolong anda memprioritaskan aktivitas anda. Mengerjakan beberapa hal dalam suatu hari tanpa sebuah daftar kerja bisa membuat bekerja begitu saja tanpa arahan yang jelas. Kadang kita bisa temui orang yang sore hari sudah kehabisan tenaga tapi tetap bingung, kepalanya pusing, hatinya mengeluh, “Aku tahu aku tadi sudah sibuk, tapi tampaknya tidak ada hasil dari seluruh aktivitasku tadi.”
Bagaimana menyusun daftar kegiatan?
Malam sebelumnya atau pagi-pagi sekali, pikirkan seluruh kerjaan harian Anda dan tulislah. Pakai kertas kosong atau notes kecil nggak masalah, yang penting tulis saja. Jangan lupa hal-hal atau kerjaan-kerjaan yang sepele!
Kelompokkan mereka dengan menggunakan kode, seperti: A=item yang harus dikerjakan, B = item yang seharusnya dikerjakan, C = item yang bisa dikerjakan Jadi prioritas pengerjaan A lebih tinggi dari B dan C. Sedangkan prioritas kategori B lebih tinggi dari C. Prioritaskan tiap kelompok dengan menambahkan nomor setelah huruf, contoh:
A1 menyelesaikan laporan
A2 mengerjakan tugas kelompok membuat makalah
A3 pertemuan koordinasi
A4 pertemuan PKK
B1 persiapan KK
B2 mengunjungi AKK
B3 menyuci
C1 mengunjungi teman
C2 merapikan rumah
C3 jalan-jalan ke Rumah persekutuan
Di dalam tiap kategori angka yang lebih kecil menunjukkan prioritas yang lebih tinggi. Jadi prioritas pengerjaan A1 lebih tinggi daripada A2. Bagaimana melaksanakan daftar kegiatan? Tempelkan/letakan daftar kegiatan ditempat yang mudah dilihat. Realistis, flesksibel dan kreatif. Sediakan waktu untuk melihat hal yang sudah dikerjakan dan hal yang belum dikerjakan pada setiap harinya. (jadi mungkin sekali B3 menjadi A1 pada keesokan harinya dst..) Jangan terlalu lama menghabiskan waktu untuk membuat perencaan.

Penutup
Baca: Lukas 10:38-42
Mengunakan waktu secara bijak dan bertanggungjawab bukanlah dengan mengembangkan kebiasaan sibuk, tetapi menikmati setiap kegiatan dan mengunakan setiap kemungkinan yang terjadi di dalam hidup kita.

Cari Blog Ini